Tiongkok Berharap Bisa Atasi Varian Delta dengan Jumlah Tes yang Banyak dan Karantina Lebih Lama
Zhang Nuo, seorang warga Nanjing, mengatakan ia terpaksa membatalkan perjalanan bersama keluarganya ke Beijing minggu ini karena 'lockdown'.
"Bila mereka menutup seluruh kota tidak ada yang bisa saya lakukan, kami semua mengerti mengapa ini harus dilakukan dan tidak seorang pun mau virus ini menyebar kemana-mana," kata Zhang, seorang ibu yang memiliki putri berusia enam tahun.
Melakukan tes dengan cepat dalam jumlah besar saat ada kasus penularan baru sudah jadi hal yang biasa dilakukan Tiongkok sejak awal pandemi.
Pemerintah Tiongkok dengan cepat mengerahkan sumber daya, staf, lab, dan meminta jutaan warga dites tanpa mendapat banyak penolakan.
Tapi tetap ada saja kendalanya.
"Semuanya cepat sekali. Pemerintah mengumumkan adanya kasus, dan pengelola perumahan kami kemudian mengatakan semua harus dites," katanya kepada ABC.
"Mereka kemudian memfasilitasi tes, namun di tempat tes suasananya kacau."
"Mereka tidak bisa membuat semua orang antre dengan menjaga jarak, banyak orang memotong antrean, yang lain memesan makanan ketika antre."
Sejauh ini Tiongkok tampaknya berhasil menahan penularan varian Delta, meski virus tersebut sudah masuk sampai Beijing
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya