Tiongkok Berharap Bisa Atasi Varian Delta dengan Jumlah Tes yang Banyak dan Karantina Lebih Lama
"Dan ketika antre, kami diberitahu bahwa alat tes habis, jadi kami kesal sekali."
Seorang warga Nanjing lainnya, Zhiming Yan, mengatakan pemerintahan setempat mengirimkan staf medis untuk melakukan tiga kali tes massal sejak munculnya kasus baru.
"Pada umumnya warga mematuhi seruan untuk dites," katanya kepada ABC.
"Seluruh fasilitas pendidikan ditutup."
"Sekolah dan taman kanak-kanak harus mendaftarkan rincian perjalanan, hasil tes PCR anak-anak dan orang tua mereka."
Pengawasan yang ketat dan pembatasan wilayah
Tiongkok mendapat banyak pujian setelah memberlakukan 'lockdown' ketat selama 76 hari di kota Wuhan di awal tahun 2020.
Saat itu seluruh warga di kota tersebut tidak diizinkan meninggalkan apartemen mereka.
Pemerintah Tiongkok juga menutup hampir seluruh kota di provinsi Hubei, yang berdekatan dengan Wuhan, melarang semua jenis perjalanan. Model 'lockdown'' ini yang kemudian diterapkan juga di Australia.
Sejauh ini Tiongkok tampaknya berhasil menahan penularan varian Delta, meski virus tersebut sudah masuk sampai Beijing
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya