Tiongkok Berharap Bisa Atasi Varian Delta dengan Jumlah Tes yang Banyak dan Karantina Lebih Lama
Sama seperti di Melbourne, 'lockdown' ini berhasil menurunkan angka penularan, sementara kota-kota lain tidak mencatat lagi kasus penularan baru. Kalau pun ada penularan, penanganannya sangat cepat.
Karena itu perekonomian di Tiongkok pulih dengan cepat, terlihat dari harga biji besi ekspor dari Australia yang naik tajam di Tiongkok.
Sejak itu bentuk 'lockdown' berubah-ubah, Pemerintah tidak lagi menutup seluruh kota, namun hanya menutup beberapa kompleks perumahan tertentu.
"Pemantauan dan pengawasan lebih baik di Tiongkok dibandingkan di Australia, khususnya karena kebanyakan warga tinggal di kompleks apartemen," kata Profesor John Nicholls dari University of Hong Kong.
"Ini berbeda dengan Australia di mana kawasan pemukiman terdiri dari rumah-rumah yang terpisah dan berjarak tanpa adanya kamera pemantau atau pengurus apartemen."
Model karantina hotel yang diterapkan di Tiongkok bagi mereka yang datang dari luar negeri, yang juga diikuti banyak negara termasuk Australia, sekarang juga berubah.
Masa karantina diperpanjang menjadi tiga minggu, dari sebelumnya dua minggu.
Setelah menjalani karantina selama 21 hari, beberapa kota di Tiongkok bahkan mengharuskan warga untuk menjalani karantina tambahan satu minggu di rumah.
Sejauh ini Tiongkok tampaknya berhasil menahan penularan varian Delta, meski virus tersebut sudah masuk sampai Beijing
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya