Tiongkok Berlakukan Tarif Impor Gandum, Australia Janji Tak Akan Membalas
Ditambahkan bahwa penyelidikan terhadap tindakan dumping dan subsidi terhadap gandum Australia telah dilakukan oleh China sejak ahir 2018, dan tidak terkait dengan langkah Australia mendorong penyelidikan COVID-19 saat ini.
"Kementerian Perdagangan China melakukan penyelidikan anti dumping dan subsidi sesuai aturan hukum serta ketentuan-ketentuan WTO," demikian pernyataan tersebut.
"Tidak ada kaitannya dengan COVID-19"
Menteri Littleproud membantah adanya perang dagang dengan China, dan berjanji Australia tidak akan mengambil tindakan balasan terhadap keputusan China tersebut.
Ia juga menepis bahwa tindakan China ini ada kaitannya dengan langkah Australia mendorong penyelidikan COVID-19.
"Keputusan China ini sudah berproses sejak 18 bulan yang lalu, jauh sebelum COVID-19 muncul," katanya.
Namun mantan Menlu Alexander Downer menilai bahwa China tampaknya berusaha "menghukum Australia" yang memulai upaya penyelidikan COVID-19.
"Saya turut prihatin dengan petani gandum kita, tapi setidaknya kita belum menyerah dan diintimidasi oleh mereka. Dan kita berhasil mendapatkan penyelidikan COVID-19," katanya.
Ancaman China untuk menerapkan tarif 80 persen pada impor gandum Australia mulai diberlakukan hari Selasa (19/05), disebut-sebut sebagai balasan terhadap upaya Australia mendorong penyelidikan COVID-19
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Agresivitas Tiongkok di Pasar Mobil Listrik Indonesia, Warning Buat Jepang
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?