Tiongkok Berlakukan Tarif Impor Gandum, Australia Janji Tak Akan Membalas
Ia menjelaskan sebagian besar gandum telah ditanam di Australia Barat sehingga hal ini akan sangat memukul para petani.
"Mereka mereka akan beralih dari gandum pada musim berikutnya," katanya.
Berpindah ke tanaman lain
Seorang petani lainnya Tim O'Meehan sudah menanami setengah lahan gandumnya ketika ketegangan dengan China meningkat. Ia memutuskan untuk tak melanjutkannya.
Ia mengaku tidak akan menanami 90 hektar lahannya, dan 150 hektar lainnya mungkin alihkan ke gandum untuk tepung, bukan gandum untuk bir.
Menurut Fels sebenarnya Arab Saudi telah menjadi pasar utama gandum untuk pakan ternak sejak beberapa tahun lalu, namun China kemudian menawarkan harga lebih tinggi.
Dia mengatakan petani Australia kini akan bersaing dengan petani dari negara-negara sekitar Laut Hitam untuk akses pasar Arab Saudi.
Australia mengekspor sekitar 730.000 ton gandum untuk pembuatan bir terutama ke negara-negara Asia.
Fels mengatakan peningkatan ekspor ke Korea Selatan, Jepang dan Vietnam kini jadi pilihan.
Ancaman China untuk menerapkan tarif 80 persen pada impor gandum Australia mulai diberlakukan hari Selasa (19/05), disebut-sebut sebagai balasan terhadap upaya Australia mendorong penyelidikan COVID-19
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Agresivitas Tiongkok di Pasar Mobil Listrik Indonesia, Warning Buat Jepang
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?