Tiongkok Buka Pintu Lebar, UMKM Indonesia Punya Kans Besar

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari Indosterling Capital William Henley menyarankan pengusaha Indonesia segera merespons niat pemerintah Tiongkok membuka pintu bagi investor asing.
Menurut William, pelaku UMKM Indonesia memiliki modal keunggulan komparatif untuk bisa bersaing dengan produk Tiongkok.
"Produk UMKM Indonesia selama ini memiliki kekhasan tersendiri. Ada berbagai keunggulan komparatif. Sebagai contoh adalah ragam racikan pada kerupuk udang Indonesia yang berbekal pada kekayaan budaya kuliner milik bangsa," kata William, Selasa (2/1).
Dia menambahkan, berdasar data Trading Economics, pendapatan per kapita Tiongkok sampai dengan akhir Desember 2016 mencapai USD 11.199.
Di antara negara-negara anggota G20, Tiongkok berada di urutan ketiga di bawah AS sebesar USD 18.569 dan negara-negara Eropa (USD 11.885).
William menjelaskan, salah satu pendukung perekonomian Tiongkok adalah jumlah penduduk yang sangat besar.
Populasi berdasarkan proyeksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2017 mencapai 1,41 miliar jiwa.
Dari jumlah itu, sekitar lebih dari 50 persen merupakan penduduk kelas menengah.
William Henley menyarankan pengusaha Indonesia segera merespons niat pemerintah Tiongkok membuka pintu bagi investor asing.
- Kuartal I-2025, Pertumbuhan Kredit dan Tabungan BNI Naik 10%
- Bank Mandiri Tebar KUR UMKM Rp 12,8 Triliun per Maret 2025
- CV Hikmah Surabaya Arang Ekspor 2 Ribu Bag Bricket Asal Polewali Mandar ke Suriah
- Monorail Mau
- Perkuat Ekonomi Rakyat, Kementerian BUMN Gelar Workshop UMKM Naik Kelas
- Apartemen Kereta