Tiongkok dan Rusia Minati 8 Blok Terminasi
Alasannya, produksi migas dari blok-blok tersebut cukup menjanjikan secara ekonomis.
”Kami berharap (blok terminasi, Red) dikerjakan Pertamina semua karena bagus-bagus ini. Tinggal keekonomiannya dikaji Pertamina lagi,” katanya.
Saat ini, pemerintah menunggu hasil kajian keekonomian yang dilakukan Pertamina hingga akhir Juni 2017.
Perhitungan keekonomian dilakukan untuk menimbang bagi hasil yang akan didapat Pertamina.
Sebab, delapan blok itu akan dikelola dengan skema gross split.
Delapan blok terminasi yang diserahkan ke Pertamina tersebut adalah Blok Attaka, Blok South East Sumatera, Blok East Kalimantan, Blok Tengah, Blok North Sumatera Offshore, Blok Ogan Komering, Blok Sanga-Sanga, dan Blok Tuban.
Saat ini, Menteri ESDM Ignasius Jonan telah menawarkan blok-blok terminasi tersebut kepada tiga perusahaan migas Tiongkok.
Yakni, China National Petrolium Corporation (CNPC), China Petrochemical Corporation (Sinopec), dan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC).
Pertamina diserahi tanggung jawab untuk mengelola delapan blok terminasi.
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Luncurkan Green Movement UCO, Pertamina Patra Niaga Ubah Minyak Jelantah Jadi Biofuel
- Selamat! 519 Peserta Lulus Pertamina UMK Academy
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten