Tiongkok Diserang Fitnah soal Pembongkaran Masjid Muslim Uighur
"Mempertimbangkan sejarah panjang dari masjid ini, pemerintah memperkokohnya pada 2019 untuk memberikan layanan yang lebih baik dan lebih aman bagi para penganut agama," paparnya.
Elijan Anayit, juru bicara dari kantor informasi pemerintah rakyat regional, mengatakan dalam konferensi pers yang sama bahwa pemerintah tidak menerapkan larangan terhadap adat pernikahan dan upacara pemakaman etnis, maupun pemberian nama Islami.
Menurut Anayit, pemerintah tidak mempromosikan kremasi di kalangan minoritas etnis yang memiliki adat istiadat pemakaman. Justru, pemerintah mengambil kebijakan spesifik untuk melindungi adat istiadat mereka, seperti mengalokasikan lahan khusus untuk pemakaman.
Menanggapi klaim laporan AS bahwa pemakaman Sulitan di Hotan dan pemakaman di jalan Tazhong di Aksu telah dihancurkan, Anayit mengatakan laporan tersebut memutarbalikkan fakta. "Makam-makam tersebut tidak dihancurkan, tetapi sebaliknya, dilindungi dengan baik," ujar dia. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Apa yang disebut sebagai pembongkaran paksa masjid di Xinjiang benar-benar omong kosong. Demikian dikatakan seorang pejabat Daerah Otonom Uighur Xinjiang, Tiongkok, Jumat (17/7)
Redaktur & Reporter : Adil
- Wanita Global
- Cawalkot Cilegon Robinsar jadi Korban Fitnah, Tim Pemenangan Langsung Bergerak
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun