Tiongkok Geram Dituding Memanipulasi Mata Uang, Perang Dagang Makin Panas

jpnn.com, BEIJING - Perang dagang Amerika Serikat Vs Tiongkok terus memanas. Terbaru, tudingan Amerika Serikat yang menyebut bahwa Tiongkok merupakan manipulator mata uang ditentang keras oleh bank sentral di Negeri Tirai Bambu.
"Pernyataan Amerika Serikat mengabaikan fakta dan secara tidak masuk akal menyebut Tiongkok sebagai manipulator mata uang," begitu pernyataan Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) dalam sebuah pernyataan, Selasa (6/8).
BACA JUGA: Yakin Menang Perang Dagang, Tiongkok Beri AS Dua Pilihan
Pernyataan yang sama menegaskan, tudingan Amerika Serikat itu akan sangat merusak tatanan keuangan internasional dan menyebabkan kekacauan di pasar keuangan. "Serta mencegah pemulihan ekonomi dan perdagangan global," tambah pernyataan itu.
Ini adalah tanggapan resmi pertama dari sisi Tiongkok terhadap tudingan terbaru Amerika Serikat yang dilayangkan di tengah ketegangan ekonomi antara dua raksasa ekonomi dunia tersebut.
"(Tiongkok) belum menggunakan dan tidak akan menggunakan nilai tukar sebagai alat untuk menangani sengketa perdagangan," kata PBOC dalam pernyataan yang sama di situs resminya, seperti dimuat Channel News Asia.
"Tiongkok menyarankan Amerika Serikat untuk mengendalikan kudanya sebelum menepi ke jurang, dan menyadari kesalahannya, dan berbalik dari jalan yang salah," tambahnya. (rmol/jpnn)
Perang dagang Amerika Serikat Vs Tiongkok terus memanas. Terbaru, tudingan Amerika Serikat yang menyebut bahwa Tiongkok merupakan manipulator mata uang
Redaktur & Reporter : Adil
- Tarif Tarifan
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas