Tiongkok Kembali Berulah di Laut China Selatan, Nelayan Vietnam Jadi Korban
jpnn.com, JAKARTA - Vietnam telah mengajukan protes resmi kepada pemerintah Tiongkok terkait penenggelaman kapal nelayan di Laut China Selatan. Menurut pemerintah Vietnam, kapal milik salah satu nelayannya telah ditabrak oleh kapal pengawas maritim Tiongkok di perairan yang disengketakan tersebut.
Kapal nelayan Vietnam, dengan delapan orang di dalamnya, sedang memancing di dekat Kepulauan Paracel pada Kamis (2/4), ketika kapal itu ditabrak dan ditenggelamkan oleh kapal Tiongkok. Kru kapal Tiongkok tersebut kemudian memindahkan semua nelayan ke dua kapal penangkap ikan Vietnam lain yang beroperasi di dekatnya.
"Kapal Tiongkok melakukan tindakan yang melanggar kedaulatan Vietnam atas kepulauan Hoang Sa (Paracel) dan mengancam nyawa dan merusak properti serta kepentingan sah para nelayan Vietnam," kata Kementerian Luar Negeri Vietnam dalam pernyataannya, Sabtu (4/4).
Vietnam dan Tiongkok telah bertahun-tahun terlibat dalam pertikaian tentang bentangan perairan kaya sumber daya alam tersebut.
Sementara itu, pihak penjaga pantai Tiongkok pada Jumat (3/4) mengklaim bahwa Kapal Vietnam secara ilegal memasuki daerah itu untuk menangkap ikan dan menolak untuk pergi. Setelah melakukan beberapa manuver berbahaya, kapal bertabrakan dengan kapal patroli Tiongkok dan tenggelam.
Insiden itu menandai kedua kalinya dalam waktu kurang dari satu tahun sebuah kapal penangkap ikan Vietnam dilaporkan ditenggelamkan oleh kapal Tiongkok di dekat Paracel. (ant/dil/jpnn)
Vietnam telah mengajukan protes resmi kepada pemerintah Tiongkok terkait penenggelaman kapal nelayan di Laut China Selatan
Redaktur & Reporter : Adil
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China