Tiongkok Makin Otoriter, Taiwan Siap Menampung Warga Hong Kong
jpnn.com, TAIPEI - Taiwan telah membuka kantor untuk membantu orang-orang yang melarikan diri dari Hong Kong setelah Tiongkok memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang baru di kota itu.
Seorang menteri senior Taiwan mengatakan pihaknya akan terus mendukung kebebasan dan demokrasi di Hong Kong.
Undang-undang kontroversial yang mulai berlaku hari ini Rabu (1/7) tersebut akan menindak kejahatan separatisme, subversi, terorisme dan kolusi dengan hukuman penjara hingga seumur hidup.
Undang-undang tersebut mengisyaratkan era yang lebih otoriter untuk kota Hong Kong yang adalah pusat kegiatan keuangan Asia.
Protes antipemerintah di Hong Kong telah memenangkan dukungan luas dan lintas-partai di Taiwan yang demokratis dan diklaim Tiongkok, di mana undang-undang tersebut telah banyak dikutuk.
Menurut data lembaga HAM, sekitar 200 warga Hong Kong telah melarikan diri ke Taiwan sejak demonstrasi pro demokrasi dimulai pada tahun lalu.
Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen pada Mei menjadi pemimpin pertama di dunia yang menjanjikan langkah-langkah untuk membantu orang-orang Hong Kong yang melarikan diri akibat pengetatan kendali oleh Tiongkok.
Berbicara pada pembukaan kantor di pusat kota Taipei, kepala Dewan Urusan Pembuatan Kebijakan Taiwan untuk Tiongkok Daratan Chen Ming-tong mengatakan fasilitas itu menunjukkan tekad Taiwan untuk membantu warga Hong Kong.