Tiongkok Mencatat Kenaikan Kasus Omicron Dua Kali Lipat dalam 24 Jam Terakhir
Prediksi COVID-19 yang dilakukan oleh Lanzhou University mengatakan bahwa penyebaran kasus saat ini akan bisa ditangani di awal April.
Universitas tersebut memperkirakan jumlah kasus sekarang akan mencapai puncak dengan total sekitar 35 ribu kasus.
Dalam laporan terbaru yang dikeluarkan hari Senin (14/03), Universitas Lanzhou mengatakan bahwa kondisi saat ini merupakan yang paling serius di Daratan Tiongkok sejak Wuhan di tahun 2020.
Namun negeri itu memiliki kemampuan untuk menguasai keadaan sepanjang kebijakan pemberantasan serius tetap dijalankan.
Per tanggal 14 Maret, Tiongkok sudah melaporkan adanya 120.504 kasus, termasuk kasus penularan lokal dan mereka yang datang dari luar Tiongkok.
Larangan perjalanan karena lockdown
Provinsi Jilin, adalah kawasan yang berpenduduk 24,1 juta orang di mana 90 persen kasus baru terjadi di sana.
Warga Jilin dilarang untuk meninggalkan provinsi tersebut atau bepergian di dalam kota tanpa memberitahu polisi setempat.
Di media partai komunis setempat, seorang pejabat partai mengatakan bahwa Jilin harus mempersiapkan lebih banyak rumah sakit darurat dan juga berbagai akomodasi sementara guna memastikan semua pengidap kasus dan kontak terdekat mereka bisa menjalani isolasi guna mencegah penyebaran lebih lanjut.
Saat jutaan penduduknya masih menjalani lockdown, Tiongkok mencatat lonjakan angka COVID sebanyak 3
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air