Tiongkok Minta Australia untuk Meninggalkan Mentalitas Perang Dingin
"Australia adalah penerima manfaat besar dari kawasan Indo-Pasifik yang damai. Prioritas utama kita adalah memastikan perdamaian di kawasan kita," kata Frydenberg.
"Pada saat yang sama, kita senantiasa harus memiliki kekuatan pertahanan yang mumpuni dengan sumber daya yang baik," tambahnya.
Filipina abaikan peringatan Tiongkok
Sementara itu Kementerian Pertahanan Filipina mengatakan Beijing tidak memiliki urusan untuk memberi tahu negara-negara ASEAN mengenai apa yang boleh dilakukan di wilayah perairannya sendiri.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana menyebut Tiongkok tidak memiliki otoritas atau dasar hukum untuk mencegah negara ini melakukan latihan maritim di Laut Tiongkok Selatan karena klaim Tiongkok tidak memiliki dasar.
Biro penjaga pantai dan perikanan Filipina memulai latihan maritim pada Sabtu pekan lalu di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 321 mil negara itu, setelah terjadinya peningkatan kehadiran kapal-kapal Tiongkok yang "mengancam".
Menanggapi latihan tersebut, Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Senin meminta Filipina untuk "menghentikan tindakan yang memperumit situasi dan dapat meningkatkan perselisihan".
Tiongkok telah mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Tiongkok Selatan, kawasan jalur perdagangan yang dilewati angkutan barang senilai A$3,9 triliun setiap tahun.
Pada tahun 2016, pengadilan arbitrase di Den Haag memutuskan bahwa klaim Tiongkok yang didasarkan pada peta versi lama tidak sejalan dengan hukum internasional.
Pemerintah Tiongkok memperingatkan sejumlah politisi Australia yang disebutnya berusaha memicu konfrontasi yang pada akhirnya hanya akan merugikan Australia sendiri
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata