Tiongkok Minta CPO Bebas Pajak
Sabtu, 20 September 2014 – 10:40 WIB
Tiongkok merupakan importer kelapa sawit terbesar ketiga setelah India dan Uni Eropa. Karena itu, Indonesia optimistis pertemuan dengan para pengusaha Tiongkok bisa menciptakan terobosan penting untuk menggenjot ekspor kelapa sawit ke negeri berpenduduk terbesar di dunia tersebut.
''Perdagangan kedua negara masih positif. Kita harapkan itu bisa mendorong industri kelapa sawit untuk dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih besar,'' sebutnya. Dalam meningkatkan ekspor-impor produk kelapa sawit RI-Tiongkok, Bayu mengajak pengusaha aktif mengomunikasikan kebutuhan industrinya. Dengan begitu, pemerintah dapat merencanakan kebijakan yang tepat. ''Kita berharap pemerintah dan pengusaha lebih terbuka untuk memenangkan kompetisi di era MEA,'' tuturnya.
Selama ini Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor Indonesia di urutan pertama. (wir/c19/oki)
JAKARTA - Kementerian Perdagangan melirik Tiongkok sebagai masa depan ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil) Indonesia. Terobosan itu diharapkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan