Tiongkok Mulai Berpaling, Korut Dekati ASEAN

Salah satu topik utama dalam acara yang berlangsung pada 26–29 April tersebut adalah Korut.
’’Saya berharap ASEAN yang sangat mementingkan stabilitas dan perdamaian regional akan membuat pernyataan tentang latihan militer AS-Korsel di KTT ASEAN dengan adil dan berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea,’’ bunyi penggalan surat yang dikirimkan Ri sebagaimana dilansir kantor berita AFP.
Korut memang tidak menjadi anggota ASEAN, tetapi mereka cukup dekat dengan Kamboja dan Laos.
Sebelum kasus kematian kakak Kim Jong-un, yaitu Kim Jong-nam, Malaysia juga merupakan salah satu sekutu Korut.
Hingga kini, ASEAN belum satu suara soal ketegangan di Korea. Sebab, dalam draf pernyataan bersama untuk menutup KTT nanti, bagian pernyataan terkait Semenanjung Korea masih kosong.
Tidak seperti biasanya, Korut juga mempersilakan pakar HAM PBB untuk datang. Utusan khusus PBB untuk hak-hak orang cacat Catalina Devandas-Aguilar akan berkunjung ke Pyongyang dan Provinsi South Hwanghae pada 3–8 Mei.
Itu adalah kali pertama Korut memperbolehkan kunjungan dari Kantor Komisi Tinggi HAM PBB (OHCHR). Padahal, sebelumnya Korut selalu menuding OHCHR adalah kaki tangan AS.
Di sisi lain, Pyongyang tetap gencar melancarkan ancaman terhadap Washington. Negeri yang paling terisolasi di dunia itu mengungkapkan bahwa mereka akan tetap menggelar uji coba nuklir. Langkah tersebut akan terus dilakukan sampai AS berhenti memprovokasi.
Korea Utara (Korut) tampaknya mulai meragukan Republik Rakyat Tiongkok sebagai sekutu. Buktinya, Pyongyang kini mencari dukungan dari negara-negara
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas