Tiongkok Mulai Memberikan Paspor Vaksin, Negara Lain Masih Mengkhawatirkan Soal Privasi
Sejauh ini, aplikasi tersebut digunakan untuk mengecek hasil tes COVID-19 penumpang, namun ingin dikembangkan sehingga juga bisa mengecek sertifikat vaksin.
Di Amerika Serikat, sudah muncul usaha dari perusahaan swasta seperti Perusahaan Bisnis Mesin Internasional (IBM) yang menggunakan teknologi 'blockchain' untuk memverifikasi warga yang sudah divaksinasi.
Pengecekan ini dilakukan dengan mengunggah catatan ke dalam aplikasi tersebut.
IBM berjanji untuk menjaga keamanan data yang dimilikinya.
Masalah etika dan privasi masih jadi kendala
Sama seperti Tiongkok, pemerintah di beberapa negara lain juga sudah meluncurkan surat verifikasi digital mereka, termasuk Israel, yang sejauh ini memiliki angka vaksinasi tertinggi di dunia.
Februari lalu, Pemerintah Israel memperkenalkan 'paspor hijau' digital, sertifikat inokulasi yang memberikan keleluasaan pada warga yang sudah divaksinasi.
Dengan paspor tersebut, mereka diizinkan mengunjungi tempat-tempat yang tidak bisa dikunjungi warga yang belum divaksinasi, seperti bar, hotel, kolam renang dan gym.
Warga yang sudah menerima vaksin COVID-19 di Tiongkok telah menerima akses paspor digital khusus yang mengizinkan mereka untuk bepergian ke luar negeri
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Wanita Global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu