Tiongkok Persilakan Etnis Kazakh di Xinjiang Angkat Kaki
jpnn.com, BEIJING - Selain kaum Uighur, Tiongkok kabarnya memaksa etnis Kazakh menjalani deradikalisasi di kamp-kamp yang oleh Beijing disebut sebagai lembaga keterampilan atau sekolah kejuruan.
Kabar itu sempat membuat hubungan Tiongkok dan tetangganya, Kazakhstan, tegang. Namun, tensi tersebut menurun, Rabu (9/1).
Tiongkok mengizinkan lebih dari 2.000 penduduk Xinjiang keturunan Kazakh meninggalkan Negeri Panda.
"Mereka mengizinkan orang-orang itu menanggalkan status mereka sebagai warga negara Tiongkok," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Kazakhstan sebagaimana dilansir Associated Press.
Beijing boleh saja mengundang media dari berbagai belahan dunia dan menjamu diplomat negara-negara Asia dalam upaya meluruskan rumor negatif tentang kamp deradikalisasi Xinjiang.
Namun, di Kazakhstan, isu itu sensitif. Rakyat Kazakhstan percaya, para penghuni kamp itu tahanan. Mereka juga dibawa ke kamp secara paksa. Bukan sukarela.
Rumor itu membuat hubungan dua negara yang bermitra dalam perdagangan tersebut memburuk. Desember lalu Tiongkok sepakat untuk melepaskan 2.000 orang beretnis Kazakh.
Tidak jelas apakah mereka penghuni kamp deradikalisasi atau bukan. Begitu sampai Kazakhstan, mereka boleh mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara. (bil/c10/hep)
Selain kaum Uighur, Tiongkok kabarnya memaksa etnis Kazakh menjalani deradikalisasi di kamp-kamp yang oleh Beijing disebut sebagai lembaga keterampilan
Redaktur & Reporter : Adil