Tiongkok Protes Latihan Militer Indonesia di Laut Natuna Utara
Data dan gambar yang ditinjau oleh AMTI dan Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), sebuah wadah pemikir independen yang berbasis di Jakarta, menunjukkan sebuah kapal penelitian Tiongkok, Haiyang Dizhi 10, tiba di daerah tersebut pada akhir Agustus dan menghabiskan sebagian besar dari tujuh minggu berikutnya dengan bergerak lambat dalam pola yang berdekatan dengan Blok D-Alpha.
Blok D-Alpha adalah sebuah blok cadangan minyak dan gas yang juga berada di perairan yang diperebutkan, yang menurut studi Pemerintah Indonesia bernilai $500 miliar.
"Berdasarkan pola pergerakan, sifat, dan kepemilikan kapal, sepertinya sedang melakukan survei ilmiah terhadap cadangan D-Alpha," kata Jeremia Humolong, peneliti di IOJI.
Pada 25 September, kapal induk Amerika USS Ronald Reagan datang dalam jarak 7 mil laut dari rig pengeboran Blok Tuna.
"Ini adalah contoh pertama yang teramati ketika kapal induk AS beroperasi dalam jarak sedemikian dekat saat kebuntuan sedang berlangsung" di Laut Cina Selatan, kata AMTI dalam sebuah laporan yang diterbitkan bulan lalu.
Empat kapal perang Tiongkok juga dikerahkan ke daerah itu, menurut IOJI dan nelayan setempat.
Seorang juru bicara Angkatan Laut AS Carrier Strike Group 5/Task Force 70 menolak untuk mengungkapkan jarak kapal induk dari rig.
‘Tidak boleh sejengkal pun hilang’
Tiongkok sedang dalam negosiasi dengan 10 negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk menuntaskan kode etik di Laut Tiongkok Selatan, jalur air yang kaya akan sumber daya alam yang membawa setidaknya $3,4 triliun ke dalam neraca perdagangan tahunan.
Para pemimpin Indonesia memilih tetap diam untuk menghindari konflik atau pertengkaran diplomatik dengan Tiongkok
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Wanita Global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan