Tiongkok Tak Naikkan Upah
Rabu, 19 November 2008 – 18:11 WIB
SEJUMLAH negara punya antisipasi atas ancaman PHK sebagai imbas krisis finansial global. Tiongkok, misalnya, memilih untuk mempertahankan tingkat upah minimum tenaga kerja dalam rangka membantu industri (perusahaan-perusahaan) menghadapi krisis. Sektor manufaktur yang padat karya di Tiongkok terpukul oleh lonjakan biaya pekerja, harga bahan baku, dan apresiasi mata uang yuan. Negara itu juga terpukul oleh melemahnya demand dari pasar AS. Demi mengatasi dampak krisis, pemerintah Tiongkok mengumumkan program stimulus senilai 4 triliun yuan atau USD 586 miliar pekan lalu.
Kantor berita Xinhua memberitakan, pemerintah daerah di negara tersebut juga mengkaji pengurangan premi asuransi kecelakaan dan kesehatan untuk melonggarkan beban perusahaan.
''Dalam situasi ekonomi saat ini dan kondisi riil perusahaan, kenaikan upah minimum pekerja distop sementara waktu,'' kata Kementerian Sumber Daya dan Keamanan Sosial, yang membawahi pekerja.
Baca Juga:
SEJUMLAH negara punya antisipasi atas ancaman PHK sebagai imbas krisis finansial global. Tiongkok, misalnya, memilih untuk mempertahankan tingkat
BERITA TERKAIT
- BRI Life Bayarkan Total Klaim dan Manfaat Sebesar Rp 2,88 Triliun
- Menko Airlangga Groundbreaking Pabrik Baterai EV Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia
- Lewat Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah, PT BLI Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- PAM JAYA Beri Kompensasi ke Pelanggan Terdampak Gangguan Suplai IPA Hutan Kota
- Menteri Teten Dorong Pengembangan Produk Kratom
- Pertamina UMK Academy Raih Penghargaan Marketeers Editor’s Choice Award 2024