Tiongkok Tak Terima Liu Xiaobo Menang Nobel

Tiongkok Tak Terima Liu Xiaobo Menang Nobel
Tiongkok Tak Terima Liu Xiaobo Menang Nobel
"Saya bertanya-tanya apa tujuan Barat sebenarnya? Apakah mereka khawatir dengan pesatnya kemajuan Tiongkok atau membenci sistem politik di sini?" ujar Ma. Dia menuduh Komisi Nobel Norwegia sangat bias saat memberikan penilaian sebelum menjatuhkan pilihan. "Pemerintahan Barat tidak punya hak untuk mengintervensi urusan internal Tiongkok," jelasnya.

 

Seakan tak mau kalah, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mendesak Tiongkok segera membebaskan Liu. Komentar Kan juga cukup pedas. "Dari sudut pandang hak asasi manusia internasional yang harus dilindungi di seluruh negara, pembebasan Liu menjadi keharusan," tutur Kan di depan parlemen Jepang.

 

Nah, komentar Kan tersebut dikhawatirkan membuka kembali luka diplomatik yang baru saja terkoyak karena sengketa wilayah kepulauan di Laut Tiongkok Selatan. Beijing memutus komunikasi diplomatik dengan Tokyo bulan lalu setelah Jepang menangkap seorang kapten kapal nelayan Tiongkok yang menabrak kapal patroli Jepang di kawasan sengketa itu. Namun, hubungan dua negara tersebut membaik setelah Jepang membebaskan sang kapten. Dua kepala pemerintahan pun bertemu di forum pertemuan tingkat tinggi Eropa-Asia.

 

Kan, masih di depan parlemen Jepang, menambahkan bahwa negaranya terus mengamati perkembangan isu tersebut. "Saya akan melihat dia (Liu) bisa menghadiri acara penganugerahan Nobel atau tidak. Atau mungkin istri dan anggota keluarganya yang akan datang," ujarnya.

 

BEIJING - Tiongkok masih tidak terima dengan penghargaan Nobel perdamaian yang dianugerahkan kepada Liu Xiaobo. Kemarin (14/10) pemerintah menegaskan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News