Tiongkok Terus Protes Keras
Buntut Penahanan Nelayan oleh Otoritas Jepang
Kamis, 16 September 2010 – 09:32 WIB
Sebaliknya, Tokyo yakin Zhan sengaja menabrakkan kapalnya ke dua kapal patroli yang sedang melintas di wilayah sengketa tersebut. Karena itu, mereka menahan dia untuk keperluan penyelidikan. Dalam waktu dekat, sang nakhoda bakal diadili. Jika terbukti bersalah, dia akan dijebloskan ke dalam penjara. Sedangkan 14 awak dan kapal ikan yang dikendalikan Zhan tersebut sudah dikembalikan ke Tiongkok.
Baca Juga:
Insiden kecil di wilayah sengketa itu mengakibatkan Beijing menunda perundingan penting dengan Tokyo. Sedianya, dua negara bertetangga tersebut akan membahas eksplorasi energi bersama di Laut China Timur. Selain itu, Beijing juga membatalkan rencana kunjungan resmi beberapa politisi senior ke Jepang dalam waktu dekat. Sabtu nanti, sejumlah aktivis menggelar protes anti-Jepang di ibu kota.
Terkait dengan perubahan agenda tersebut, terutama penundaan perundingan eksplorasi energi, Tokyo kontan bereaksi. "Kami sangat menyesalkan keputusan Beijing itu," lapor harian Asahi Shimbun, mengutip seorang pejabat Tokyo. Kemarin, saat menghadap Liu, Niwa meminta Beijing tetap melanjutkan rencana perundingan. Sebab, eksplorasi tersebut sangat penting bagi Tokyo.
Kepulauan Diaoyu Senkaku (Tiongkok menyebut Diaoyu, Jepang menyebut Senkaku, Red) yang terletak di Laut China Timur, memang menawan. Selain kaya ikan, di pulau sengketa itu tersimpan kandungan gas alam dan minyak bumi yang cukup banyak. Karena itulah, Tiongkok dan Jepang sama-sama menginginkan kepulauan yang terletak di deretan yang sama dengan Pulau Taiwan tersebut. (hep/c3/dos)
BEIJING - Sepekan terakhir, hubungan Tiongkok-Jepang menegang. Penyebabnya adalah insiden kecil yang melibatkan kapal ikan Tiongkok dan dua kapal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer