Tiongkok Terus Serang Komite Nobel
Senin, 18 Oktober 2010 – 06:57 WIB
"Apakah keputusan Komite Nobel Norwegia bisa diartikan dari sudut pandang berbeda" Penghargaan bergengsi itu sudah berubah menjadi alat politik dan dimanipulasi oleh kekuatan Barat," tambah editorial Xinhua.
Baca Juga:
Xinhua yang dikenal sebagai "mata dan telinga" Partai Komunis adalah satu-satunya media lokal yang diperbolehkan melakukan reportase isu-isu sensitif. Tak adanya pemberitaan dari pihak Tiongkok terkait terpilihnya Liu mulai terbuka ketika pemerintah setempat menulis di media lokal bahwa penghargaan itu adalah bukti adanya ideologi barat melawan pemerintah komunis. Tulisan berbahasa Inggris itu memang ditujukan untuk pembaca asing.
Editorial berita Xinhua juga menggarisbawahi keberhasilan program pendidikan wajib sembilan tahun dan pemberantasan kemiskinan 30 tahun terakhir. Dalam tiga dekade tersebut Tiongkok berhasil menurunkan jumlah rakyat miskin dari 250 juta menjadi 40 juta.
"Para ahli yakin bahwa dalam kurun waktu 30 tahun ke depan, reformasi tidak hanya akan diperkuat pada bidang ekonomi. Tapi juga bidang sosial dan politik," tandasnya.
BEIJING - Setelah kontroversi penganugerahan Nobel Perdamaian kepada pembangkang politik Tiongkok, Liu Xiabao, merebak, kemarin (17/10) pemerintah
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29