Tiongkok Ubah Proyeksi, Indonesia Wajib Waspada
Deregulasi juga dilakukan karena Tiongkok mengalami capital outflow yang membuat investasi lari ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Jika hal itu tidak disikapi dengan baik, Indonesia bisa kecolongan.
Selagi harga komoditas naik, Indonesia dituntut memperbaiki sektor manufaktur agar nilai tambah meningkat.
Peningkatan ekspor komoditas bukan strategi yang mampu memperbaiki ekonomi secara struktural.
”Kenaikan harga komoditas itu cyclical. Sekali harga komoditas jatuh, kalau kita terlalu berharap ke situ, nanti kita susah menghadapinya,” terang Yoga.
Kemajuan sebuah negara, tutur dia, diawali dengan perubahan dari industri pendukung pertanian ke manufaktur, lantas berubah lagi ke jasa.
Jika Indonesia bisa memperkuat manufaktur, nilai ekspor ke Tiongkok dan negara-negara pasar lainnya akan meningkat.
Upaya tersebut sekaligus bisa menyelamatkan Indonesia dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap).
Indonesia dituntut mencari pasar dan sumber foreign direct investment (FDI) lain.
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM
- Jalin Kemitraan dengan Tiongkok, Kadin Siapkan 7 Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
- Menko Airlangga Imbau Kepala Daerah Dorong Hilirisasi & Turunkan Angka Kemiskinan
- In-town Data Center Dongkrak Ekonomi Digital Indonesia