Tip Melindungi Keamanan Data Kesehatan Pribadi, Silakan Disimak

Enkripsi ini akan memastikan bahwa data yang dikirimkan atau disimpan tetap aman meskipun terjadi upaya pembobolan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun yang berhubungan dengan informasi kesehatan adalah langkah penting lainnya.
Banyak orang masih menggunakan kata sandi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama hewan peliharaan, yang rentan terhadap peretasan.
Pastikan untuk menggunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol, serta mengubah kata sandi secara berkala.
Beberapa aplikasi kesehatan bahkan menawarkan autentikasi dua faktor (two-factor authentication) yang dapat memberikan lapisan perlindungan ekstra, dengan mengirimkan kode verifikasi melalui SMS atau email selain kata sandi.
Penting juga untuk selalu memperbarui perangkat lunak, baik pada perangkat komputer maupun smartphone.
Pembaruan perangkat lunak seringkali berisi patch keamanan yang penting untuk menutup celah yang dapat dimanfaatkan oleh peretas.
Selain itu, hindari mengakses aplikasi atau layanan kesehatan menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman, karena ini bisa membuka celah bagi orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri data pribadi.
Data kesehatan yang sangat sensitif, seperti riwayat medis, hasil tes laboratorium, serta informasi obat yang dikonsumsi, harus dilindungi dengan baik.
- Bea Cukai Imbau Masyarakat Hindari Jasa Unlock IMEI, Berbahaya
- Trafik Broadband Meroket Selama Libur Lebaran 2025, Telkomsel Beber Penyebabnya
- Kapolri Instruksikan Antisipasi Kejahatan di Stasiun untuk Mudik Lebih Aman
- Berca Hardayaperkasa Dukung MyRepublic Capai 1 Juta Pelanggan
- KCIC Manfaatkan 1.396 CCTV untuk Pastikan Keamanan Perjalanan Whoosh di Libur Lebaran
- Makin Canggih, Netmonk Internet Quality Kini Jadi Solusi Cerdas Monitoring Jaringan