Tips agar Mata Anak Tetap Sehat meski Kerap Gunakan Gawai
jpnn.com, JAKARTA - Penggunaan gawai semisal smartphone atau laptop untuk keperluan pembelajaran jarak jauh alias PJJ di masa pandemi COVID-19 yang banyak dilakukan anak-anak saat ini tidak akan berdampak secara langsung pada mata (menjadi minus).
Namun, Dokter spesialis mata RSUI Anissa Nindhyatriayu Witjaksono mengingatkan perlunya pengaturan jarak penggunaannya karena near-work activity yang mempengaruhi perkembangan miopia, akibat adanya kecenderungan untuk melihat benda, termasuk gawai dalam jarak terlalu dekat.
“Penggunaan gadget tidak menjadi masalah sepanjang penggunaan tersebut tidak berlangsung lama. Namun jika terlalu lama akibatnya dapat membuat mata cenderung menjadi lelah. Hal ini dikarenakan biasanya anak-anak (dan juga orang dewasa) menatap gadget dalam membuat frekuensi berkedip berkurang," kata Anissa dalam siaran persnya, ditulis Minggu (16/8).
Anissa menjelaskan, pada keadaan normal mata manusia normalnya berkedip 15 kali per menit.
Namun, cahaya gawai bisa menyebabkan orang hanya berkedip 5-7 kali per menit dan inilah yang menyebabkan mata menjadi lelah.
Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan, yakni melakukan metode 20-20-20 yakni 20 menit melihat gawai, lalu 20 detik istirahat melihat atap langit-langit atau benda jauh sekitar 6 meter (20 kaki).
Pada anak, Anissa merekomendasikan penggunaan gawai hanya difokuskan untuk keperluan sekolah, sementara untuk aktivitas hiburan sebaiknya dialihkan dengan aktivitas lain.
Hal ini salah satunya demi menghindari terjadinya kelainan refraksi, atau kondisi di mana gambaran benda yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan tepat di retina. Akibatnya, bayangan benda terlihat buram atau tidak tajam.
Dokter spesialis mata RSUI Anissa Nindhyatriayu Witjaksono menjelaskan tips agar mata anak tetap sehat meski sering menggunakan gawai.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Ada Misa Agung, 208 Sekolah di Jakarta Belajar Jarak Jauh pada 5 September
- Jilbab IKN