Tips Cegah Depresi Jika Caleg Kalah di Pileg
jpnn.com, SURABAYA - Para bacaleg perlu siap menang, lebih-lebih siap kalah. Kalau tidak kuat mental dan spiritual, bakal calon legislatif (bacaleg) rawan tertekan, stres, bahkan gila. Peran keluarga penting.
Tes kejiwaan bacaleg hanyalah surat keterangan dari rumah sakit. Tidak menggambarkan seluruh kondisi jiwa pemegangnya. Dokter jiwa RSUD Ibnu Sina dr Mefi Windiastuti SpKJ menyebutkan contoh.
Saat tes kejiwaan, seorang bacaleg terlihat normal. Sehat, yakin, dan optimistis.
Namun, kondisi berubah drastis setelah tahu dirinya gagal. Pikiran dan perasaan kacau. "Fokus pada kegagalan. Ditambah perasaan. Risikonya ya stres," jelas dr Mefi.
Dia mengingatkan, punya keinginan boleh. Ambisi juga tidak salah. Namun, jika berlebihan dan tidak sesuai dengan realita, akan muncul gap yang lebar. Bisa timbul frustrasi.
Biasanya, bacaleg sudah mengeluarkan banyak uang agar bisa terpilih menjadi anggota dewan. Lalu, usahanya gagal.
Padahal, harta benda dan tenaga sudah terkuras. Kadang sampai utang-utang. Ternyata tidak berhasil. Saat itu hasil tes kesehatan jiwa tidak bisa jadi acuan.
"Sebab, kondisi kejiwaan bisa sewaktu-waktu berubah. Mental masing-masing orang berbeda," ucapnya.
Bacaleg akan sangat sibuk jelang pemilu tapi jangan lupa memperkuat hubungan keluarga.
- Jadi Bacaleg di Pemilu 2024, Empat Kades di Bangka Tengah Mengundurkan Diri dari Jabatan
- Pembekalan Caleg Bikin Kader Partai Ummat Yakin Lolos ke Parlemen
- Tekad Cellica Nurrachadiana Sudah Bulat, Mundur sebagai Bupati Karawang Demi jadi Caleg
- Mewujukan Indonesia Visioner dan Sigap Menanggapi Tantangan Zaman
- 3 Mantan Napi Korupsi dan Narkoba Lolos DCS Anggota DPRD Maluku
- Pengumuman, Tersangka Penipuan Ini Masuk DCS Legislatif, KPU Beri Penjelasan