Tips dari Ahli Kesehatan Agar Liburan Lebaran Nyaman dan Aman dari Covid-19
Eka mengatakan risiko tetap tinggi bila terjadi kerumunan di tempat wisata akibat orang-orang yang tidak bisa menjaga jarak. Meski pengunjung yang datang berasal dari zona hijau atau daerah setempat, jangan sampai terjadi kerumunan karena bisa menimbulkan risiko penyebaran virus.
"Paling penting bagi pengelola dan pemerintah lokal adalah menjamin VDJS (Ventilasi-Durasi-Jarak-Sirkulasi) ada, dan untuk itu yang utama adalah membatasi jumlah pengunjung," kata Eka.
Jadi wisatawan yang bertanggungjawab
Dr. Ichwan Zuanto yang mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia mengatakan wisata lokal saat lebaran tidak dilarang.
"Tetapi tidak mengapa bila masyarakat memilih di rumah saja," katanya.
Sebab, dia menilai angka kejadian kasus pasien terinfeksi yang belum bisa dikendalikan dan memunculkan klaster-klaster yang sifatnya eksklusif misalnya perkantoran, menunjukkan bahwa masyarakat belum siap penuh untuk menyelenggarakan aktivitas kontak sosial.
"Kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci utama untuk memutus mata rantai transmisi Covid-19," katanya.
Dia mengingatkan masyarakat yang ingin berwisata untuk tidak mengabaikan protokol karena bisa membawa dampak buruk di masa depan.
Masyarakat sebaiknya membawa bekal makanan sendiri jika berencana melakukan wisata saat libur Lebaran.
- Paket SNAP! AirAsia MOVE Bikin Libur Natal Makin Menyenangkan dan Lebih Murah
- 6 Tip Hemat Mengatur Budget Liburan Akhir Tahun
- Rans Nusantara Hebat, Tempat Wisata Kuliner Kekinian di BSD City
- Play High Land Hadirkan Kemudahan Menginap dan Berlibur
- Dermaga 7 Ulu Palembang Bakal Dikembangkan Jadi Lokasi Wisata
- Joyful Journey di Bali Sukses, DRE Beauty Akan Ajak Para Mitra ke Singapura dan Thailand