Tips Membidik Gerhana Matahari Total Pakai DSLR Agar Hasilnya Wow!
jpnn.com - JAKARTA – Fenomena langka Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi besok, Rabu (9/3). Tentunya, banyak yang ingin mendokumentasikannya. Entah melalui kamera professional, atau sekedar ponsel. Tetapi, memotret GMT juga tidak bisa sembarangan. Selain keselamatan mata, juga untuk perangkat yang digunakan.
Anggota komunitas Langit Selatan yang juga Dosen Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ferry M. Simatupang membagikan tip mendokumentasikan GMT dengan aman. Terutama, saat cahaya matahari terlihat. Baik sebelum maupun sesudah totalitas berlangsung. Ketika bulan menutupi seluruh matahari, bisa menjepret secara langsung.
Bagi pengguna DSLR, prinsip yang paling aman sama dengan menjaga mata. Artinya, tidak ada kontak secara langsung dengan GMT. Apalagi, kalau lensa tidak dilengkapi dengan filter khusus.’’Jangan melihat langsung lewat view finder,’’ katanya saat ditemui Jawa Pos di Ternate.
Seperti yang diketahui, filter itu bisa terbuat dari kertas mylar atau black polymer ND5. Kedua jenis itu memiliki rasio pengurangan intensitas ultra violet sampai 1:100 ribu. Filter neutral density biasa tidak direkomendasikan karena hanya mengurangi silau, bukan sinar ultra violet.
Itulah kenapa, mengaktifkan live view menjadi sangat direkomendasikan untuk membidik eksotisme GMT. Untuk kamera yang lensanya tidak dilengkapi filter, ada baiknya tidak diarahkan terus ke matahari karena bisa merusak sensor. ’’Untuk hasil maksimal, sebenarnya kamera yang disambungkan dengan teleskop berfilter akan lebih baik,’’ jelasnya.
Bagi pemilik lensa tele, menurutnya lebih baik fitur auto focus dinonaktifkan. Manual focus disebutnya lebih baik karena bisa membidik lebih cepat. Auto focus kadang justru membuang waktu karena terus bergerak sebelum dijepret. ’’Waktunya singkat. Lebih baik fix-kan fokus terlebih dahulu. Nanti tinggal jepret,’’ jelasnya.
Bagaimana dengan kamera ponsel atau kamera digital yang kemampuan zoom-nya terbatas? Menurutnya jangan memaksakan untuk memotret GMT. Sebab, hasilnya akan terlihat sangat kecil. ’’Lebih baik memotret panorama. GMT menjadi latar belakang bangunan atau yang lainnya,’’ tuturnya. (dim/mas/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pj Gubernur PBD Ingatkan ASN Agar Tidak Bermental Seperti Bos yang Minta Dilayani
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Prabowo Tegaskan Indonesia Mendukung Perdagangan Terbuka dan Adil
- Mentras Iftitah Bersilaturahmi ke Eks Mentrans AM Hendropriyono
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah