Tips Menggunakan Oximeter Bagi Pasien COVID-19, Penting!
jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Vito Anggarino Damay memberi saran tentang penggunaan oximeter, alat untuk mengukur saturasi atau kadar oksigen dalam darah.
Dia menyarankan pasien yang positif COVID-19 untuk mengukur minimal tiga kali dalam sehari.
"Minimal tiga kali, pagi, siang, malam tidak ada jam yang ketat," ujar dokter Vito melalui pesan elektroniknya, dikutip Senin (5/7).
Menurut Vito, saat mengukur sebaiknya posisi tubuh dalam keadaan duduk dan kondisi pasien tenang atau rileks.
Kondisi pilek yang biasanya dialami sebagian pasien COVID-19 tidak akan memengaruhi saturasi oksigen.
Pengukuran saturasi oksigen dilakukan untuk mendeteksi bila terjadi hypoxia atau kondisi tubuh kekurangan oksigen yang bisa dialami pasien COVID-19.
Mengutip laman WebMD, organ-organ tubuh seperti otak, hati dan lainnya bisa rusak hanya dalam beberapa menit usai gejala dimulai, bila tanpa oksigen.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan perubahan warna kulit yang menjadi biru atau merah ceri, pasien mengalami kebingungan, batuk, detak jantung cepat, napas cepat, bekeringat dingin, sesak napas dan mengi.
Dokter spesialis jantung memberi tips penggunaan oximeter bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN