Tips Menjelaskan Berita dan Laporan Media Kepada Anak-anak
Sejumlah laporan di media, seperti gempa bumi, kecelakaan, bencana alam, dan krisis kemanusiaan, bisa menyebabkan trauma, termasuk bagi anak-anak. Seorang psikolog asal Melbourne mencoba membahas bagaimana menjelaskan laporan-laporan seperti ini kepada anak-anak.
Psikolog Dr Rob Gordon dari Melbourne telah banyak terlibat dalam sejumlah insiden dan situasi bencana, termasuk saat ia pernah bergabung sebagai konsultan untuk Palang Merah dunia.
Kepada ABC di Sydney, Gordon memaparkan bagaimana cara menjelaskan berita-berita menyedihkan kepada anak-anak.
"Sayangnya, media seringkali hanya melaporkan hal yang buruk," ujar Gordon. "Meskipun jumlah orang yang jahat kalah banyak dengan jumlah orang yang baik, tidak banyak cerita dari orang-orang yang melakukan hal-hal baik."
"Ini sangat penting bagi orang tua untuk mencoba dan mengkoreksinya, dengan meyakinkan anak-anak bahwa mereka dikelilingi oleh orang-orang yang peduli kepada mereka, baik di sekolah, keluarga, teman-teman dan sebagainya."
Dr Gordon mengatakan hal pertama yang harus dilakukan adalah membedakan informasi, apa yang kita pikirkan, dan gambar-gambar yang dilihat.
"Sangat jelas bahwa gambar membangkitkan perasaan. Suara orang menangis, misalnya membangkitkan perasaan yang kuat dan cenderung membuat sulit untuk melihat perspektif yang sebenarnya," jelasnya.
Dr Gordon menyarankan orang tua mencoba untuk membatasi anak-anak mereka untuk menyaksikan laporan media yang menyedihkan atau membinggungkan. Ia juga menganjurkan agar para orang tua tidak meninggalkan anak-anak sendirian di depan televisi tanpa pengawasan orang dewasa hadir.
Orang tua juga diminta untuk tidak pernah menganggap bahwa anak-anak mengerti sebuah peristiwa.
"Jika anak-anak ingin melihatnya, berbicaralah dengan mereka tentang peristiwa itu. Jelaskan di mana dan kapan itu terjadi dan siapa yang terlibat dan seberapa jauh yang dari sini," kata Dr Gordon.
Dr Gordon menyarankan orang tua dan orang dewasa untuk mengingat pola perilaku pada anak-anak. Hal ini dapat menjadi indikator yang baik bahwa jika ada sesuatu yang salah pada mereka.
"Jika Anda tahu mereka telah menonton TV, mulailah percakapan dengan mereka, 'Apa pendapat kamu tentang itu? Apa artinya buat kamu?'"
Sejumlah laporan di media, seperti gempa bumi, kecelakaan, bencana alam, dan krisis kemanusiaan, bisa menyebabkan trauma, termasuk bagi anak-anak.
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia