Tipu Calon Bintara, Ngakunya Keluarga Kapolri
jpnn.com - SURABAYA - Penipuan peserta calon bintara Polri pada 2014 yang merugikan para korban hingga Rp 3,8 miliar bisa jadi bagian dari sindikat yang telah lama beroperasi. Bahkan, untuk meyakinkan korban, pelaku mengaku-ngaku sebagai keluarga Kapolri.
Hal tersebut terungkap dalam sidang dengan terdakwa AKBP Ernani Rahayu, anggota Biddokkes Polda Jatim, dan Adi Wicaksono di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya kemarin (1/4). Dalam sidang tersebut, jaksa menghadirkan enam saksi yang menjadi korban penipuan.
Salah seorang saksi itu adalah Susana. Dia mengenal Adi karena berbisnis besi tua. Istri anggota Brimob Polda Jatim tersebut mengaku ditawari Adi agar mendaftarkan keluarganya menjadi anggota Polri pada Mei 2014 dan dijamin lolos. "Katanya ada yang back up dari polda. Namanya AKBP Ernani," jelasnya.
Tertarik dengan penawaran itu, dia mendaftarkan keponakannya bernama Feri. Susana kemudian mendatangi rumah Adi di Medokan Semampir, Sukolilo. Saat itulah Adi mengaku sebagai sepupu Kapolri yang saat itu dijabat Sutarman.
Adi juga mengaku masih famili dengan Timur Pradopo, Kapolri sebelum Sutarman. Untuk meyakinkan, Adi menghubungi seseorang yang disebut sebagai Sutarman. Bahkan, Susana diberi kesempatan berbicara dengan orang tersebut. "Dia bilang, iya nanti data anak-anak dikumpulkan. Ada polwan bernama Ernani yang bantu," ucap Susana menirukan ucapan orang yang tidak dikenalnya itu. Saat hakim menanyakan siapa sosok tersebut, dia menggelengkan kepala.
Agar keponakannya bisa lolos sebagai bintara Polri, Susana diharuskan membayar Rp 350 juta. Menurut perempuan berkerudung itu, keponakannya pernah ikut tes, tapi gugur. Agar tidak gagal lagi, Susana menyerahkan nomor pendaftaran kepada Adi.
Tidak lama setelah pendaftaran itu, Feri disuruh tinggal di rumah Adi. Saat dalam proses tunggu tersebut, Feri berkomunikasi dengan sesama temannya yang sama-sama ikut tes penerimaan bintara dan tidak lolos. Feri menyebut, ada orang yang bisa meloloskan dalam tes susulan.
Susana mengatakan, sejak itulah banyak teman Feri yang mendatanginya dan minta tolong dihubungkan dengan Adi. Tidak lama berselang, Susana mengantarkan lima orang ke rumah Adi. "Waktu itu, anak-anak menyerahkan uang total Rp 650 juta. Adi menjanjikan bisa diterima jadi polisi dalam tes susulan. Kenyataannya tidak ada kejelasan," jelasnya.
SURABAYA - Penipuan peserta calon bintara Polri pada 2014 yang merugikan para korban hingga Rp 3,8 miliar bisa jadi bagian dari sindikat yang telah
- Brigjen Pol Faizal Rahmadani: Kejar, Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati
- 2 Tahun Berlalu, Kematian Iwan Boedi Masih Misteri, Polisi: Tantangan Berat
- Aipda Robig Didampingi 7 Kuasa Hukum, Ada Kata Kasihan Keluarga Korban dan Pelaku
- Kasus Agus Buntung Diduga Perkosa Mahasiswi, Ibunya Terlibat?
- Indekos di Jaksel Dijadikan Sarang Prostitusi, Wanita PSK Berusia 20 Tahun
- Pencuri Motor Spesialis Indekos Ditangkap Polda Jatim