Tirai Keluarga
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - PAGI-PAGI saya olahraga lagi. Satu jam lagi. Di bagian depan kamar.
Saya bawa speaker kecil –sekecil korek api yang saya beli di Beijing tempo hari. Saya punya stok lagu di memori HP. Satu jam, 22 lagu.
Sudah dua hari tidak olahraga. Baru di Buraydah ini bisa olahraga. Langsung malamnya dan paginya.
Di hotel di Makkah tidak boleh suarakan musik. Saya coba olahraga di depan kamar pakai musik. Ketahuan. Didatangi petugas. Dilarang. Olahraga saya teruskan. Tanpa musik. Boleh.
Di Buraydah udara terasa lebih kering. Sambil olahraga yang terpikir cara meneruskan perjalanan ke Riyadh.
Saya belum tahu ada kereta jam berapa saja. Reception hotel juga tidak tahu. Lebih baik pagi-pagi langsung stasiun. Dari pada menyesal belakangan.
"Bagaimana cara cari taksi ke stasiun?"
"Punya Uber?"
Di hotel di Makkah tidak boleh suarakan musik. Saya coba olahraga di depan kamar pakai musik. Ketahuan. Didatangi petugas.
- Apakah Timnas Indonesia Masih Bisa Lulus Otomatis ke Piala Dunia 2026?
- Relawan Paul
- Timnas Indonesia vs Bahrain: Catatan Mengkilap Ole Romeny
- Klasemen Grup C Setelah Timnas Indonesia Bungkam Bahrain, Asa ke Piala Dunia Masih Ada
- Mantan Kiper Timnas Indonesia Bicara Peluang Jay Idzes cs Menghadapi Bahrain
- Indonesia vs Bahrain: Rapor Merah Patrick Kluivert Jadi Sorotan