Tirta Marah
Oleh Dahlan Iskan
Setiap sanggahannya saya jelaskan, tetapi dengan cara yang halus. Tidak dengan marah-marah seperti dr. Tirta. Nyatanya saya gagal meyakinkannya.
Memang perlu ada satu orang yang 'gila' seperti dr. Tirta. Agar yang gila di sebelah sana punya lawan. Dikira mereka saja yang bisa gila. Dokter Tirta juga bisa! Toh, ini untuk kepentingan umum lintas SARA.
Pernah diancam orang?
"Sering," katanya.
Saya memang menghubungi dr. Tirta kemarin. Setelah saya puas mengikuti marahnya yang terakhir.
Saat saya telepon itu ia lagi setir mobil dalam perjalanan dari Jogja ke Jakarta. Saya juga terharu mendengar alasan kemarahannya.
"Coba, kalau bukan vaksin, apa jalan keluarnya?" tanyanya. "Saya ini satu tahun hanya bisa bertemu anak saya dua kali. Saya ingin selalu bersama mereka. Gara-gara Covid tidak bisa. Kapan Covid selesai? Terutama kalau kalian antivaksin seperti ini?" katanya.
Tirta punya dua anak: umur lima tahun dan dua tahun. Ditinggal di Jogja.