Titanic II Berlayar 2016
Rabu, 18 Juli 2012 – 10:13 WIB
SYDNEY – Taipan Australia Clive Palmer selangkah lebih dekat dalam mewujudkan impiannya untuk memiliki kapal pesiar Titanic II. Selasa (17/7) miliarder 58 tahun itu membeberkan konsep kapal mewah yang bakal dibuat di Tiongkok tersebut. Pria pebisnis itu memastikan bahwa kapal impiannya tersebut akan dilengkapi dek keselamatan. Dek keselamatan itu bakal dilengkapi dengan pelampung layak, perosotan, dan sejumlah pengaman lainnya. Selain itu, Palmer akan memperbesar area di seluruh kapal yang bisa digunakan untuk ramah tamah. Para penumpang pun akan merasa lebih nyaman. ’’Kami akan tempatkan ruang publik, tangga penumpang, dan kabin di dek atas,’’ ujarnya.
’’Saya pastikan bahwa kapal ini akan dibangun sesuai standar kapal penumpang yang berlaku. Sebisa mungkin kami akan menempatkan area peluncuran kapal penyelamat sedekat mungkin dengan garis air,’’ ungkap Palmer dalam pernyataannya kemarin.
Baca Juga:
Dia menambahkan, Titanic II itu akan menjadi Titanic versi modern yang memiliki divisi kelas satu, dua, dan tiga sekaligus. Seperti Titanic yang tenggelam pada 1912, kapal pesiar impian Palmer tersebut bakal memiliki sembilan dek. Tetapi, pengusaha pemilik tambang di Negeri Kanguru itu sengaja menambahkan dek keselamatan. Dia tidak ingin Titanic II yang dijadwalkan berlayar perdana pada 2016 itu akan bernasib sama dengan pendahulunya. Jadi, keamanan dan keselamatan penumpang menjadi prioritas utama bagi bapak tiga anak tersebut.
Baca Juga:
SYDNEY – Taipan Australia Clive Palmer selangkah lebih dekat dalam mewujudkan impiannya untuk memiliki kapal pesiar Titanic II. Selasa (17/7)
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan