Titi Honorer K2: Saya Sudah Kehabisan Kata-kata
jpnn.com, JAKARTA - Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih mengaku sudah kehabisan kata-kata dengan ketidakadilan yang tidak menemui titik terang.
Setelah pemerintah lebih perhatian kepada ojek online dan buruh, kini muncul kabar CPNS akan mendapatkan THR (tunjangan hari raya).
Ini bukan kabar hoaks sebab dalam RPP THR 2020, tercantum CPNS masuk kriteria penerima dengan besaran 80 persen.
Sedangkan honorer K2 baik yang lulus PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) maupun belum ikut rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) malah ditelantarkan. Padahal honorer juga ikut merasakan dampak COVID-19.
"Saya sangat bingung dan sudah kehabisan kata-kata mengkritisi kebijakan pemerintah yang selalu tidak adil buat honorer K2. Harus dengan cara apa lagi kami dapatkan keadilan dari pemerintah," kata Titi kepada JPNN.com, Senin (4/5).
Titi mengungkapkan, banyak rekannya yang protes kenapa CPNS bisa masuk daftar penerima THR sedangkan PPPK tidak.
Meski mereka tahu jawaban pemerintah karena PPPK belum resmi diangkat dan mengantongi NIP serta SK.
"Calon PNS ada, kok PPPK enggak ada. Kebijakan macam apa ini. Pasti alasanya karena Perpres Gaji dan Tunjangan PPPK belum ada," ucapnya.
Dunia terbalik, semakin memperjelas pemerintah menganaktirikan honorer karena tahu kalau PPPK tahap 1 isinya honorer semua makanya enggak dimasukan ke dalam daftar penerima THR.
- KemenPAN-RB Minta Honorer Jangan Menolak PPPK Paruh Waktu, Rugi Sendiri
- Demo Honorer R3 Hari Ini, Ketua: Jangan Ada Lagi Kata Paruh Waktu!
- KemenPAN-RB: Loloskan Semua Honorer pada Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2, Hindari TMS
- 5 Berita Terpopuler: Nasib Honorer Non-database BKN Jelas, tetapi Masih Ada yang Gagal PPPK, Mengkhawatirkan
- Honorer Gagal Seleksi CPNS dan PPPK 2024 Masih Punya Harapan, Semoga
- Mendikdasmen Sebut 176 Ribuan Guru Honorer Diangkat PPPK Tahun Ini, Tendik?