Titi tak Percaya Angkat Honorer K2 jadi PNS Butuh Rp 23 T
jpnn.com, JAKARTA - Belum diangkatnya honorer kategori dua (K2) jadi PNS, salah satunya karena alasan pembiayaan yakni untuk gaji. Pemerintah beralasan, butuh dana Rp 23 triliun untuk menuntaskan masalah K2.
Namun, angka tersebut menurut Ketum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih terlalu besar. Aslinya, dana yang dibutuhkan tidak sampai puluhan triliun.
"Bagaimana bisa Rp 23 triliun wong jumlah honorer K2 tidak sampai 440 ribu lagi tapi sudah berkurang banyak karena ada yang meninggal. Banyak juga yang alih profesi karena tidak tahan menunggu lama," terang Titi kepada JPNN, Jumat (6/10).
Dia menambahkan, pemerintah harusnya melakukan verifikasi ulang terhadap data honorer K2. Jangan sampai nama-nama yang ada tapi orangnya tidak ada lagi.
"Data terakhir kan hanya sampai 2014. Setelah itu kan banyak yang berkurang. Masa iya tambah tahun honorer K2 tambah muda, ya nggak toh," ucapnya.
Hal sama diungkapkan Bambang Riyanto, anggota DPR RI Komisi III DPR RI. Menurut politikus Gerindra ini, pemerintah hanya butuh Rp 14 triliun untuk mengangkat K2 menjadi CPNS.
"Itu bila honorernya ada 440 ribu. Sekarang kan jumlahnya sudah berkurang jadi dananya juga pasti berkurang. Kalau MenPAN-RB susah mikir, nanti saya bantu menghitungkan. Dananya pasti tidak sebanyak itu deh," pungkas Bambang yang baru beberapa minggu meninggalkan Komisi II. (esy/jpnn)
Titi Purwaningsih mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk mengangkat Honorer K2 jadi PNS tidak sampai puluhan triliun.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Ribuan Honorer K2 di Daerah Ini Diproses jadi PNS, Kalimat Bupati Menggetarkan Jiwa
- Riwayat Honorer K2, Saat Itu Gampang Banget jadi PNS, Sekarang PPPK pun Sulit
- Ada PP 56 Tahun 2012, Angkat Saja Honorer K2 jadi PNS, yang Lain Bisa kok
- Pemerintah & DPR Melukai Honorer K2, Dalam Banget, Pak Kepala BKN, Tolonglah
- Bu Titi: PPPK 2021 Menyakitkan Hati Honorer K2, Saatnya Bangkit, Rebut Formasi Tendik & Teknis Lainnya
- Kaleidoskop 2021: 12 Tokoh Honorer dalam Polemik PPPK, Beberapa Kerap Menangis