Titiek Puspa, Lebih Segar Pasca Terapi Kanker Rahim
Berpikir akan Berakhir, Bobot Malah Naik 11 Kg
Rabu, 20 Januari 2010 – 01:29 WIB
Meski memikirkan yang paling parah, Titiek mengaku ia sebenarnya tak pernah putus asa. Dia menuturkan, tetap harus berjuang untuk sembuh. "Putus asa sih nggak. Cuma, saya katakan, 'Ya sudah. Umur segini, apa boleh buat?' Saya sudah mengatakan pasrah kepada Tuhan, karena dokter mengatakan sudah tidak melihat (penyakitnya, Red)," ungkapnya pula.
Nyatanya, Titiek sanggup melewati pengobatan itu dan masih diberi usia lebih panjang. Putri pasangan Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam tersebut kemudian berpikir, apakah dirinya masih dibutuhkan banyak orang di dunia. "Saya katakan, 'Saya masih harus ada atau bagaimana?' Saya nggak mengerti. Sekarang saya tahu bahwa banyak orang yang cinta sama saya, suka sama saya, perhatian sama saya. Dengan Facebook, berita dari Facebook, orang datang setiap hari. Yang ketemu anak saya titip salam," ujar Titiek bangga.
Ketika divonis mengidap kanker oleh dokter, dia mengaku sebenarnya tidak terlalu kaget. Sebab, menurut Titiek, memang ada riwayat mengidap kanker dari ayahnya dan kakak kandungnya yang sudah meninggal. "Ada gen-nya. Maka, ketika dibilang kena kanker, 'Oh, saya kena juga toh? Ya sudah. Sebab, bapak saya sudah, kakak saya malah sudah diambil (meninggal, Red)," ucapnya.
Titiek hanya perlu berpikir jernih dengan mengingat tujuan hidupnya. Baginya, hidup tidak digunakan untuk mengaduh, mengeluh dan sejenisnya. Cukup (dengan) mengerjakan apa yang bisa dikerjakan sepenuh tenaga, pikiran, moral dan material. "Kalau kita pakai semua itu, alam akan mendukung," yakin istri dari Sukasno, Zainal Ardi dan Mus Mualim (ketiganya sudah almarhum, Red) tersebut.
Pernah merasa hidupnya akan berakhir, Titiek Puspa kini bangkit. Tubuhnya malah lebih gemuk daripada sebelum divonis terkena kanker. Selasa (19/1)
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408