Titik Api Sondang
Jumat, 16 Desember 2011 – 00:16 WIB
Tapi dia memang Sondang. Aktivis mahasiswa semester akhir Universitas Bung Karno ini setiap hari bergelut dengan kemiskinan dan ketidakadilan rezim. Tak ada keraguan untuk itu. Karena dia anak sopir angkutan miskin yang tinggal di pinggiran Bekasi.
Menjelang hari gelap, ia melangkah tegap dengan semangat meluap-luap, menuju titik persoalan bangsa. Lalu dengan kesadaran dan keikhlasan yang total, di depan Istana Negara, Sondang menyalakan dirinya. Api berkobar pada sekujur tubuhnya: Sondang memancarkan cahaya…!
Sondang berpulang menuju Sumber Segala Cahaya ketika para sahabatnya dalam Himpunan Advokasi dan Studi Marhaenis Muda untuk Rakyat dan Bangsa Indonesia (Hammurabi) memperingati Hari HAM 10 Desember. Ruh Sondang telah mengisi jiwa generasi muda yang mati dan tak peduli nasib bangsanya.
Lalu di depan Istana itu, di tempat Sondang menyalakan dirinya dengan “api kemarahan”, menjadi “Titik Api nan tak kunjung padam”. Memancarkan cahaya senantiasa. Menjadi pedoman bersama seluruh elemen pergerakan, elemen mahasiswa, elemen masyarakat, dalam melangkah menuju titik persoalan bangsa.