Titik Pulang

Oleh: Dahlan Iskan

Titik Pulang
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Betapa banyak pola seperti itu di India berkat banyaknya diaspora India di Amerika". Victor yang mengatakan itu. "Dan apakah yang seperti itu tidak disebut nasionalis hanya karena ia tidak pulang".

Juga Ari Sufiati, Bonita dari Surabaya. Tahun depan adalah ultahnya yang ke-20 sebagai penghuni Amerika.

Dia mendirikan yayasan untuk mendatangkan mahasiswa unggul dari Indonesia untuk masa depan negara. Juga Dian, teman Ari yang di Houston, Texas.

Atau juga Marissa, alumnus SMA St Louis Surabaya yang di San Bruno itu. Dia bukan saja sebuah titik tapi juga titik yang mampu menambah satu titik lagi di MIT dan Afrika Selatan.

"Diaspora adalah titik-titik. Satu diaspora satu titik. Ada titik besar, ada titik kecil. Titik-titik itu kelak akan terhubung antar titik. Jadilah jejaring laba-laba. Titiknya sendiri mungkin kecil-kecil tetapi jejaring itu menjadi sangat lebar, lentur dan kuat".

Biarlah Anda tidak usah tahu siapa yang kembali mengucapkannya di akhir diskusi.(*)


Berita Selanjutnya:
Anwar Berkeley

Diaspora adalah kekayaan Indonesia. Di mana pun kekayaan itu diletakkan. Di Amerika, Tiongkok, Timur Tengah. Di mana saja: Australia, Eropa, Korea, Jepang.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News