Titik Pulang
Oleh: Dahlan Iskan
"Betapa banyak pola seperti itu di India berkat banyaknya diaspora India di Amerika". Victor yang mengatakan itu. "Dan apakah yang seperti itu tidak disebut nasionalis hanya karena ia tidak pulang".
Juga Ari Sufiati, Bonita dari Surabaya. Tahun depan adalah ultahnya yang ke-20 sebagai penghuni Amerika.
Dia mendirikan yayasan untuk mendatangkan mahasiswa unggul dari Indonesia untuk masa depan negara. Juga Dian, teman Ari yang di Houston, Texas.
Atau juga Marissa, alumnus SMA St Louis Surabaya yang di San Bruno itu. Dia bukan saja sebuah titik tapi juga titik yang mampu menambah satu titik lagi di MIT dan Afrika Selatan.
"Diaspora adalah titik-titik. Satu diaspora satu titik. Ada titik besar, ada titik kecil. Titik-titik itu kelak akan terhubung antar titik. Jadilah jejaring laba-laba. Titiknya sendiri mungkin kecil-kecil tetapi jejaring itu menjadi sangat lebar, lentur dan kuat".
Biarlah Anda tidak usah tahu siapa yang kembali mengucapkannya di akhir diskusi.(*)
Diaspora adalah kekayaan Indonesia. Di mana pun kekayaan itu diletakkan. Di Amerika, Tiongkok, Timur Tengah. Di mana saja: Australia, Eropa, Korea, Jepang.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi
- Berapa Poin yang Didapat Timnas Indonesia Jika Mengalahkan Jepang?
- Timnas Indonesia vs Jepang: Eks Inter Milan Merasa Seperti Bintang Hollywood
- Halaman Belakang
- Gelandang Jepang Bongkar Kelemahan Timnas Indonesia, Apa Itu?
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza