Tito Karnavian Sebut Hasto Bukan Doktor Kaleng-Kaleng
jpnn.com, SENTUL - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menilai disertasi milik Hasto Kristiyanto tentang teori geopolitik Soekarno adalah salah satu karya terbaik yang pernah ada di Indonesia. Dia menganggap Hasto bukan doktor sembarangan.
Jenderal purnawirawan Polri itu saat menjadi salah satu penguji eksternal disertasi Hasto Kristiyanto yang dipaparkan dalam sidang terbuka di Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Sentul, Bogor, Senin (6/6).
Disertasinya berjudul “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara”.
“Kami melihat jujur, sudah beberapa kali kami menguji doktoral, dan 415 halaman ini saya baca dari awal sampai akhir, dan saya melihat mohon maaf, tidak bermaksud memuji, ini adalah salah satu disertasi terbaik yang pernah saya baca,” kata Tito yang disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.
Dari sisi aliran konten disertasi, Tito mengaku karya tulis Hasto itu sudah sangat benar.
Eks Kapolri itu menganggap Hasto berhasil merumuskan masalah sekaligus menemukan solusi atau saran atas kondisi yang ada.
Dari sisi unsur kebaruan, Tito menilai Hasto berhasil merumuskan geopolitik Soekarno sebagai Progresif Geopolitic Coexistence dengan lima ciri pokok serta tujuh variabel pemikiran.
Hasto berani maju dengan mengangkat geopolitik Soekarno sebagai sebuah teori, yang dapat menjadi dasar atau pondasi konsep pertahanan negara Indonesia.
Tito Karnavian menganggap Hasto Kristiyanto menguasai disertasinya dan berani mengimplementasikan pemikiran Bung Karno.
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- Ketum TP PKK Mengingatkan Pentingnya Optimalisasi & Efisiensi Penggunaan Anggaran
- Mendagri Tito Karnavian: TP PKK Membutuhkan Sosok Pemimpin Kuat
- Ketum TP PKK: Inovasi & Adaptasi Teknologi Informasi Penting dalam Pelaksanaan Program PKK
- Hasto Klaim Program Infrastruktur Risma-Gus Hans yang Dibutuhkan Warga Jatim