Tito Karnavian Ungkap Penugasan Paling Menyenangkan Selama Berkarier di Polri

jpnn.com, JAYAPURA - Tito Karnavian telah mengemban tugas baru sebagai mendagri di Kabinet Indonesia Maju.
Tito Karnavian mengaku lega setelah menanggalkan jabatan sebagai Kapolri lantaran tugas menjadi orang nomor satu di Kepolisian RI sangat berat.
"Menjadi Kapolri itu menurut saya paling berat selama saya berdinas 32 tahun 3 bulan sebagai anggota Polri," kata Tito di Timika, Papua, Jumat (25/10).
Pria kelahiran Palembang 26 Oktober 1964 itu mengatakan, selama menjabat kapolri, dihadapkan pada berbagai persoalan yang menyita energi dan konsentrasinya.
"Bagaimana menghadapi gejolak pilkada yang setiap tahun ada, terakhir Pemilu 2019. Belum lagi masalah bencana alam, seperti gempa bumi, kemudian konflik-konflik, demonstrasi," ujar Tito yang baru mengakhiri tugasnya sebagai Kapolri beberapa hari lalu.
Tito emengatakan, selain persoalan eksternal, dirinya juga dihadapkan pada pelbagai persoalan internal. Dia harus memimpin sebuah organisasi besar dengan anggota mencapai 450.000 orang di seluruh Indonesia.
Jumlah anggota Polri sebanyak itu, kata dia, jauh lebih besar daripada jumlah penduduk negara tetangga Brunai Darusalam.
"Itu enggak gampang, belum lagi ada tarik-menariknya dalam pertimbangan karier satu sama lain. Saya kira pengalaman tiga tahun tiga bulan sebagai Kapolri itu cukup berat bagi saya. Jauh lebih berat daripada saat menjabat Kapolda Metro Jaya yang saya jalani hampir setahun," katanya.
Mendagri Tito Karnavian mengatakan, selama menjabat kapolri, dihadapkan pada berbagai persoalan yang menyita energi dan konsentrasinya.
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- Kapolri Jenderal Listyo Membuka Orientasi XII HIKMAHBUDHI, Candra Aditiya Nugraha: Ini Kegiatan Berskala Nasional
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua