Tito: Mesin Sudah Start, Jangan Lupa Pendingin
jpnn.com, JAKARTA - Polri sudah memetakan potensi kerawanan dan konflik jelang Pilkada Serentak 2018.
Korps Bhayangkara lebih mengutamakan tindakan pencegahan dibandingkan represif.
Namun, penegakan hukum tetap dilakukan sembari melakukan pengamanan.
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, dari 171 daerah yang menggelar Pilkada Serentak, ada beberapa wilayah yang rawan termasuk terjadinya potensi konflik.
"Kami sudah lakukan langkah membuat rencana operasi kerja sama dengan satker (satuan kerja) termasuk TNI," kata Tito saat rapat konsultasi pimpinan DPR didampingi Komisi II dan III DPR bersama KPU, Bawaslu, Kejaksaan Agung, KPK, Kemendagri, di gedung parlemen, Kamis (11/1).
Polri juga sudah berkoordinasi dengan penyelenggara pilkada, pemerintah pusat maupun daerah.
Polri akan mengerahkan total 191 ribu lebih personel untuk pilkada. TNI mengerahkan lebih dari 70 ribu, dan pengendalian masa (Linmas) dari pemerintah sekitar 800 ribu personel.
Mantan Kapolda Metro Jaya dan Papua itu mengatakan adanya pilkada serentak tentu membuat situasi politik menghangat.
Kapolri Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan ada 171 daerah yang menggelar pilkada serentak tahun ini dan beberapa di antaranya rawan konflik.
- Penjelasan Jenderal Idham Azis soal New Normal, Penting Diketahui Rakyat Indonesia
- Tito Karnavian Bakal Menempati Posisi Baru di Pemerintahan Jokowi, Berapa Kekayaannya?
- Presiden Jokowi Berhentikan Tito Karnavian dari Jabatan Kapolri
- Dipanggil Jokowi, Kapolri Tito Masuk Istana Lewat Pintu Khusus?
- Wah Tito Karnavian Juga Dipanggil Jokowi, Dapat Jatah Menteri?
- Pak Jokowi Mengaku Tak Perintahkan Polri Larang Demo Jelang Pelantikannya