Tjahjo dan Tedjo Ditolak, DPR Kukuh Minta Jokowi Datang
jpnn.com - JAKARTA - Jajaran pimpinan DPR bersikeras meminta Presiden Joko Widodo yang datang ke markas mereka di Senayan, untuk menjelaskan perihal pembatalan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Hal ini diungkap Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo usai bertemu jajaran pimpinan DPR bersama Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, pagi tadi.
"Tadi kami datang ke sana. Kami tanyakan apa enggak cukup diwakili Menkopolhukam, Mendagri atau Mensesneg. Tapi DPR mintanya presiden," ujar Tjahjo di kantor kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/4).
DPR, kata Tjahjo, ingin mendapatkan penjelasan detail presiden terkait pembatalan pencalonan Budi yang sebelumnya telah disetujui dalam tahap fit and proper test serta sidang paripurna di parlemen.
Selain itu, menurut Tjahjo, banyak hal yang ingin ditanyakan parlemen pada presiden. Bukan hanya masalah pencalonan Budi melainkan juga masalah ekonomi.
Di antaranya masalah mekanisme kenaikan harga dan nilai kurs rupiah. Untuk itu, ujarnya, DPR hanya meminta bertemu presiden secara informal.
"Siang ini mau kami laporkan dulu ke Bapak Presiden. Apakah besok pagi atau Jumat. Sabtu libur atau apakah mungkin Senin depan," imbuh Tjahjo.
Soal nama Kapolri yang diinginkan DPR, Tjahjo mengaku tidak membahasnya dalam pertemuan itu. Dia tidak dapat memastikan apakah Badrodin yang menjadi pilihan presiden, telah disetujui DPR seutuhnnya. (flo/jpnn)
JAKARTA - Jajaran pimpinan DPR bersikeras meminta Presiden Joko Widodo yang datang ke markas mereka di Senayan, untuk menjelaskan perihal pembatalan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa