Tjahjo Kumolo Hipnotis Wisudawan IPDN Lewat Tembang Kerispatih dan Slank

jpnn.com - JAKARTA - Usia boleh menjelang 60 tahun. Namun kemampuan bernyanyi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, ternyata masih sangat luar biasa.
Terbukti, dengan suara khas baritonnya, pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Desember 1957 ini, mampu membuat ribuan tamu undangan, wisudawan dan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bersorak-sorai.
Bak penyanyi pujaan kawula muda, sorak-sorai terdengar bergema. Apalagi saat Tjahjo menyanyikan lirik refrein tembang "Demi Cinta" yang selama ini dipopulerkan band kenamaan Kerispatih.
"..Jujur, aku tak kuasa, saat terakhir ku genggam tanganmu. Namun, yang pasti terjadi, kita mungkin tak bersama lagi.
Bila nanti esok hari, ku temukan dirimu bahagia, izinkan aku titipkan kisah cinta kita selamanya," ujar Tjahjo saat mendendangkan bait refrein lagu Demi Cinta di sela wisuda IPDN, Minggu (14/6).
Usai menyanyikan lagu tersebut, langkah Tjahjo ternyata belum berhenti. Ia kembali menyanyikan lagu angkatan muda. Tak tanggung-tanggung, kali ini ia memilih lagu "Ku Tak Bisa-nya" Slank.
Tak ayal, suasana semakin riuh rendah. Sorak-sorai memenuhi seantero Gedung Balairung Rudini, IPDN.
Suasana formal mulai mereda, setelah Rektor IPDN Suhajar Diantoro, menutup seluruh rangkaian acara. (gir/jpnn)
JAKARTA - Usia boleh menjelang 60 tahun. Namun kemampuan bernyanyi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, ternyata masih sangat luar biasa.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda Riau Meluncurkan Program P2L
- Seminar dan Workshop Mukjizat Al-Qur’an 2025: Menyingkap Bukti dan Menggali Teori
- Kongres Demokrat, AHY Terharu Mengenang Renville Antonio
- Revisi KUHAP, Akademisi FHUI Sebut Penguatan Dominus Litis Meningkatkan Efektivitas Gakkum
- Kades Kohod & 3 Tersangka Lain Ditahan Bareskrim
- Tokoh Masyarakat: Mau Ramadan, Jangan Saling Serang Soal Pagar Laut Tangerang