Tjahjo Kumolo: Ini Fitnah!
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan semua daerah perlu memiliki peraturan daerah berisi pelarangan terhadap minuman beralkohol. Mengingat peredaran minuman keras sudah membahayakan masyarakat dan generasi muda khususnya.
"Penjelasan ini sekaligus meluruskan isu yang berkembang dari pemberitaan, seolah-olah Kemendagri mencabut peraturan daerah tentang larangan, pengawasan, penertiban peredaran dan penjualan minuman beralkohol di Daerah (Perda Pelarangan Minuman Keras)," ujar Tjahjo, Minggu (22/5).
Menurut Tjahjo, Perda Pelarangan Minuman Keras pada prinsipnya harus diberlakukan di semua daerah dengan konsisten serta penindakan oleh daerah. Apalagi, minuman keras juga menjadi salah satu pemicu kejahatan.
Di Papua misalnya, Kemendagri mendukung kebijakan Gubernur Papua untuk memberlakukan Perda Pelarangan Minuman Keras dengan konsisten.
Tjahjo mengakui, sampai saat ini relatif banyak Perda Minuman Keras yang masih tumpang-tindih. Karena itu kemudian Kemendagri meminta daerah yang bersangkutan menyinkronkan kembali perda tersebut, termasuk koordinasinya dengan aparat keamanan harus terjaga. Agar Perda Minuman Keras bisa effektif dan pelarangan termsuk pelarangan pembuatan dan peredaran di daerah diperketat.
"Berita yang menyebar seolah Kemendagri mencabut Perda Miras ini fitnah, memutarbalikkan masalah," ujar mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan tersebut. (gir/jpnn)
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan semua daerah perlu memiliki peraturan daerah berisi pelarangan terhadap minuman
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DPR: Kepentingan Hilirisasi Industri Tak Boleh Terhambat Kebijakan Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Nataru
- Inilah Kriteria Honorer Dapat Banyak Afirmasi di Seleksi PPPK 2024, Bebas Pilih OPD
- Bea Cukai dan Polri Musnahkan Sabu-Sabu dan Pil Ekstasi Sebanyak Ini di Karimun
- Sambut Program Bojonegoro Klunting, BHM: Modelnya Seperti Alaska Universal Basic Income
- Menhut Raja Antoni Lepasliarkan Satwa Dilindungi di Sorong, Papua Barat
- Polisi Tembak Rekan di Solok, Habiburokhman Duga Ada Unsur Pembunuhan Berencana