Tjahjo: Tim e-KTP Kami Saja Dipalak
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menduga ada gerombolan-gerombolan di Papua, yang diduga sengaja melakukan pelanggaran hukum.
Bahkan, kata Tjahjo, tim Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang mengantarkan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Papua, juga pernah mengalami peristiwa pemalakan.
Hal ini diungkap Tjahjo di gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/12) saat dimintai komentarnya oleh wartawan terkait penembakan 19 pekerja Jalan Trans Papua dan satu anggota TNI di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, oleh kelompok separatis bersenjata.
“Fokus kami adalah meminta kepada jajaran Pemda di Papua, ini kan terkait dana otsus (otonomi khusus) ya, secara komprehensif tidak ada masalah. Tapi, urusan gerombolan ini, itu dia, tim e-KTP kami saja dipalak kok,” kata Tjahjo.
Mantan sekretaris jenderal (sekjen) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu menuturkan, dalam setiap beberapa kilometer tim e-KTP diadang gerombolan-gerombolan yang kerap meminta uang.
“Setiap tiga kilo ada gerombolan datang, bayar Rp 5 juta,” ungkap Tjahjo.
Dia berharap persoalan ini menjadi perhatian aparat pemerintah daerah (pemda) di Papua.
Apalagi, sudah ada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) yang sekarang sudah mengejar. “Saya kira tidak boleh terus-terusan terjadi,” katanya.
Mendagri mengingatkan pemerintah daerah di Papua agar menyelesaikan masalah sosial sehingga tidak pembangunan wilayah tidak terhambat.
- KKB Tembak Mati Pemilik Kios di Puncak Jaya
- Catatan Kejahatan Jimmy Magai Yogi, Adik Kandung dari Pimpinan Tertinggi KKB
- Keluarga Korban Penembakan Minta Kodam Cenderawasih Klarifikasi soal Tuduhan terkait OPM
- Catatan Kejahatan Basoka, Anak Buah Undius Kogoya yang Dilumpuhkan TNI-Polri
- Jenazah Letda Oktavianus Dimakamkan di TMP dan Dapat Kenaikan Pangkat
- OPM Mengganggu Aktivitas Masyarakat, Panglima TNI: Saya Akan Tindak Tegas