Tjiptardo Keluhkan Target Tax Ratio
Kamis, 22 April 2010 – 17:47 WIB
JAKARTA — Desakan anggota DPR RI agar penerimaan negara dari sektor pajak atau tax ratio di APBN-P 2010 digenjot hingga 13 persen, tampaknya tak bakal jadi kenyataan. Jangankan untuk 13 persen, rasio pajak 12 persen dari Produk Doestik Bruto (PDB) saja sangat sulit direalisaikan.
Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pajak Mochamad Tjiptardjo, kepada wartawan usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi XI DPR RI, Kamis (22/4). Tjiptardjo mengatakan bahwa pemerintah hanya sanggup mencapai target tax ratio dari 11,7 persen menjadi 11,9 persen di APBN-P 2010. Sebenarnya pada pada RAPBN-P 2010, angka 11,7 persen atau setara dengan Rp 733,2 triliun ini sudah merupakan nilai evaluasi dari target sebelumnya 12,4 persen atau Rp 742 triliun di APBN 2010
"Sumber negara itukan tidak hanya dari pajak. Kalau dari Ditjen Pajak optimalnya sudah segitu, kalau ditambah lagi susah kita. Dewan kan mintanya 12 persen, itukan sudah mirip-mirip," kata Tjiptardjo.
Tjiptardjo menegaskan, penambahan tax ratio sudah dioptimalkan semaksimal mungkin oleh Ditjen Pajak. Salah satunya dengan optimalisasi penambahan target pajak ekstra setiap triwulannya. "Kita sudah ekstra sampai Rp 64 triliun. Target keseluruhan realisasinya juga sampai Rp 604,1 triliun," katanya.
JAKARTA — Desakan anggota DPR RI agar penerimaan negara dari sektor pajak atau tax ratio di APBN-P 2010 digenjot hingga 13 persen, tampaknya
BERITA TERKAIT
- KAI Living Gondangdia Masuki Tahap Penyelesaian
- SIG Raih Peringkat Gold di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award 2024
- Berkomitmen Terapkan Keuangan Berkelanjutan, BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut
- Jasa Raharja Sampaikan Santunan kepada Korban Kecelakaan Beruntun di Semarang
- Pupuk Kaltim Berhasil Pertahankan Predikat Platinum di Ajang SNI Award 2024
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan