Tjong A Fie Mansion, Rumah Keluarga yang Disulap Jadi Museum
Terinspirasi Museum Picasso, Padukan Tiga Budaya
Rabu, 16 Juni 2010 – 09:53 WIB
Terlepas dari sosok Tjong A Fie yang melegenda di Medan, rumah tinggal pengusaha yang sering membantu Pemerintah Kota Medan tempo dulu itu memang masih megah dan terawat dengan baik. Kompleks rumah tersebut dibangun di atas areal seluas 6.000 meter persegi. Luas bangunannya 5.000 meter persegi. Rumah berlantai dua dengan model art deco tersebut memiliki 40 ruang.
Bangunan itu merupakan perpaduan tiga budaya, yakni Tiongkok, Melayu, dan Eropa. Aroma Eropa begitu terasa dari besi-besi kolom yang kukuh dan besar, khas bangunan Belanda. Cita rasa Tiongkok tampak pada ukiran kayunya. Lalu, nuansa Melayu terlihat dari warna kuning menyala yang dominan.
Rumah Tjong A Fie merupakan satu di antara ratusan bangunan di Jalan Ahmad Yani yang menyimpan cerita sejarah penting Kota Medan. Di sepanjang jalan 500-an meter itu juga berdiri kantor perkebunan (bangunan modern pertama di Medan), penerbitan, dan bank. Selain itu, ada restoran serta pertokoan. Pada awal abad ke-20, kawasan Kesawan sudah menjadi pusat perekonomian kota yang ramai.
Rumah mewah tersebut dulu menjadi tempat tinggal keluarga besar Tjong A Fie. Yakni, Tjong A Fie beserta istri (ketiga) Lim Koei Yap dan tujuh anaknya. Sampai sekarang, rumah itu masih ditinggali Fon Prawira, cucu Tjong A Fie dari anak keempatnya, Ching Kweet Leong. Sejak 18 Juni 2009, rumah besar itu diresmikan sebagai Tjong A Fie Memorial Institute dan dikenal juga dengan nama Tjong A Fie Mansion. Pembukaan Tjong A Fie Memorial Institute bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-150 Tjong A Fie.
NAMA Tjong A Fie tak dapat dipisahkan dari sejarah Medan. Orang kaya raya itu merupakan dermawan yang menyumbang banyak untuk pembangunan gedung-gedung
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala