TK: 7 Tahun Belajar Demokrasi Kok Masih Rusuh
Selasa, 02 Agustus 2011 – 17:53 WIB

TK: 7 Tahun Belajar Demokrasi Kok Masih Rusuh
JAKARTA - Ketua MPR, Taufik Kiemas (TK) mengaku prihatin kisruh yang terjadi di di Ilaga Kabupaten Puncak Provinsi Papua, Minggu (31/7). Menurutnya, kerusuhan yang dipicu karena dukungan partai politik beralih ke calon lain pada Pemilukada hingga menewaskan 17 orang itu seharusnya tidak terjadi.
“Mestinya tidak terjadi lagi, kan sudah 7 tahun kita belajar demokrasi. Tapi memang kalau masih 7 tahun jadi masih mencari mana yang pas, menurut saya kalau ada salah sedikit tidak masalah,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (2/8).
Taufik mengatakan, aparat keamanan seharusnya bisa lebih mengantisipasi adanya gejala konflik. Namun, Taufik memahami bahwa menjaga kestabilan di Papua bukanlah hal yang mudah mengingat kondisi geografis tidak mendukung. “Bisa saja keamanan disalahkan, tapi Jayapura itu kan tinggi ya di atas gunung jadi agak susah,” ucapnya.
Siapa yang paling bertanggung jawab di balik kerusuhan ini? Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengatakan pemerintah. Sebab kata dia, pemerintah kurang memberikan perhatian kepada kawasan yang letaknya jauh dari pusat pemerintahan. (tas/jpnn)
JAKARTA - Ketua MPR, Taufik Kiemas (TK) mengaku prihatin kisruh yang terjadi di di Ilaga Kabupaten Puncak Provinsi Papua, Minggu (31/7). Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Laksda TNI Edwin Bicara Soal Peran Strategi TNI AL Menjaga Potensi Maritim Menuju Swasembada Pangan
- Buntut Polemik Lagu Bayar Bayar Bayar, Sukatani Dapat Tawaran jadi Duta Polri
- Mediator dari DPC Peradi Jakbar Diharapkan Bisa Mendamaikan Perkara Perdata
- Pejabat Pemkab Sumedang jadi Direktur di Kementerian PKP, Wabup Fajar Ucap Syukur
- Apa Itu Danantara yang Baru Diluncurkan Presiden Prabowo? Simak Penjelasannya di Sini
- DPR: Sikap Kapolri Menanggapi Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Harus Diteladani Anggota Polisi