TK : Kongres PDIP Tinggal Ketok Palu untuk Megawati
Selasa, 19 Januari 2010 – 00:10 WIB
TK : Kongres PDIP Tinggal Ketok Palu untuk Megawati
JAKARTA - Ketua Deperppu PDI-P Taufik Kiemas menegaskan bahwa sebenarnya hasil kongres PDI-P sudah selesai dan hajatan partai nanti hanya untuk ketok palu saja. Menurut Taufik, sangat sulit menyingkirkan Megawati dari kursi ketua umum lantaran mayoritas PAC sudah menetapkan Megawati untuk kembali memimpin PDIP. “Boleh-boleh saja Mas Guruh mencalonkan tapi kalau mau meramaikan ya datangi PAC, bukan di koran. Itu bukan gaya PDIP. Ramaikanlah di desa dan kecamatan,” tandas Taufik.
Taufik menegaskan bahwa suara untuk Megawati riil berasal dari bawah. Karenanya PAC tinggal membawa keputusannya ke Konfercab untuk ditetapkan. “Kongres PDIP sudah selesai. Semua anak cabang menetapkan satu nama ketua dewan pengurus daerah dan dewan pengurus cabang. Kalau mau ketua umum silahkan rebut suara 7000 pengurus anak cabang (PAC). Kalau sanggup rebut simpati 3600 PAC harapannya besar. Karena kita prosesnya dari bawah, PAC yang paling menentukan. Cabang tinggal bawa hasil konfercab. Gak perlu ribut-ribut lagi,” kata Taufiq seusai menerima Dubes Argentina Javier A. Sanz de Urguiza.
Baca Juga:
Soal keinginan Guruh maju sebagai calon Ketua Umum PDI-P, Taufik meminta adik iparnya itu tidak hanya berwacana di media saja, tetapi juga melakukan upaya kongkrit dengan menggalang dukungan dari masa akar rumput PDIP.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Deperppu PDI-P Taufik Kiemas menegaskan bahwa sebenarnya hasil kongres PDI-P sudah selesai dan hajatan partai nanti hanya untuk ketok
BERITA TERKAIT
- Ma'ruf Amin Nilai Isu Matahari Kembar Bukan Ancaman bagi Pemerintahan Prabowo
- Soal Ganti Wapres, PSI Minta Para Purnawirawan Hormati Kedaulatan Rakyat
- Hasil PSU Pilkada Siak Digugat, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
- Ketum Golkar soal Pilkada Siak 2024: Perempuan Muda Menang 2 Kali, Luar Biasa, Wajib Dikawal
- SCL Taktika Paparkan Hasil Quick Count Aulia-Rendi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI